This site uses cookies.
Some of these cookies are essential to the operation of the site,
while others help to improve your experience by providing insights into how the site is being used.
For more information, please see the ProZ.com privacy policy.
Translation is characterized by linguistic and cultural divergences between source language and target language. Ways in which words are arranged within the two languages are different from one another, and a term or concept present in the source language text may not exist in the target language. As a result, translators cannot avoid problems of linguistic and cultural untranslatability. Some strategies, as discussed in this paper, include addition of information, deletion of information, and structural adjustment which is called alteration, or transposition, or rank shift. Generally they are employed to produce an accurate, readable, and acceptable translation.
Terjemahan sebagai hasil dari suatu proses pengalihan pesan dalam peristiwa komunikasi interlingual tidak dapat dilepaskan dari budaya yang melatar belakanginya. Perbedaan budaya antara kedua bahasa yang dilibatkan menimbulkan ketakterjemahan linguistik dan kultural. Persoalan ketakterjemahan ini menjadi salah satu bahasan pokok dalam studi penerjemahan sebagai salah satu upaya penting untuk mencarikan strategi umum yang dapat digunakan untuk memecahkannya. Namun, karena persoalan ketakterjemahan tersebut berbeda satu sama lain dalam peristiwa komunikasi tertentu, upaya untuk menghasilkan terjemahan yang berkualitas menjadi sangat rumit dan dipengaruhi oleh beragam faktor.